Oleh Alda Muhsi Fajar ini ku terbangun dengan berjuta semangat yang menghias jiwaku. Ku yakin hari- hari ke depan akan lebih menyenangkan dan juga akan sangat melelahkan, sebab dalam minggu ini akan ada kegiatan di kampusku. Seperti biasa aku ikut pula berpartisipasi untuk mengisi acara. Setelah persiapan latihan yang cukup lama, aku dan teman-teman telah siap untuk tampil maksimal. Beberapa saat sebelum penampilan dimulai, aku merasa resah karena tak pula kudapati perempuanku di bangku penonton. Keresahan itu membawaku untuk segera mengirim pesan singkat padanya melalui telepon genggamku. Ketika tanganku mulai merogoh kantong celana, tiba-tiba telepon genggamku bergetar, dan ku baca pesan masuk, ternyata darinya, "Bang, jam berapa penampilannya? Aku mau pergi dulu dengan teman, sudah janji dari kemarin." Membaca pesannya itu aku sedikit lemas, namun ku coba saja untuk tidak peduli dan tidak membalasnya. Dan tibalah saatnya dipanggil untuk penampilan.
Setiap pikiran akan lebih bermakna jika dituliskan.