Puisi ini pertama kali dipublikasikan oleh Harian Analisa edisi Rabu, 6 September 2017. Oleh Alda Muhsi TITIK TERAKHIR AGUSTUS /1 Aku berbaring menjadi titian di titik terakhir agustus barangkali kau akan pulang jelang waktu berakhir tak ada ritual apa-apa lagi selama menanti aku hanya punya kaki yang berlumur keraguan tangan yang senantiasa diliputi pengharapan untuk bertahan SSSK, Agustus 2017 TITIK TERAKHIR AGUSTUS /2 Kau tahu, sepoi angin menjadi selingan sebelum sepi menjadi nyata sebelum kau benar-benar meninggalkanku sendiri tanpa suara. semua diam mengheningkan cipta tak ada lagi kata-kata tak ada bahasa yang bermakna SSSK, Agustus 2017 TITIK TERAKHIR AGUSTUS /3 Seperti hujan yang jatuh pada titik akhir agustus deru bayangmu tiada henti menyerang ketiadaan membelah keberadaan pada dua dunia hingga hilang sadar SSSK, Agustus 2017 TITIK TERAKHIR AGUSTUS /4 Pada titik terakhir agustus aku mengantar kehilangan sampai benar-be
Setiap pikiran akan lebih bermakna jika dituliskan.