Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Menyoal Ketepatan Sasaran Program Sejuta Rumah

Oleh: Alda Muhsi Senyaman-nyaman tinggal di rumah orang lain, lebih nyaman tinggal di rumah sendiri. Kalimat yang kerap kita dengar di tengah masyarakat itu berlaku bagi yang sudah memiliki rumah, bagi yang belum tentulah angan-angan belaka. Seandainya, seandainya, dan terus berandai-andai. Kalimat di atas juga tidak sepenuhnya benar, hanya soal persepsi dan psikologi saja. Di rumah orang lain kita terbebani rasa sungkan dan wajib mematuhi aturan sang empunya rumah, sementara di rumah sendiri kita bisa berleha-leha melakukan apa yang kita kehendaki. Jika ditilik dengan mata telanjang tentulah tinggal di rumah gedongan dengan fasilitas mewah (walaupun milik orang lain) lebih mengasyikkan daripada tinggal di kamar sepetak atau rumah beratap rumbia, berdinding bambu, dan berlantai tanah milik sendiri di mana angin kencang dan hujan deras menjadi ancaman yang menakutkan. Secara alamiah begitulah rata-rata kebiasaan manusia, terlebih masyarakat kita. Makanya tidak jarang kita melihat bany