Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

[CERPEN] AWAS MAS, HATI-HATI!

Sekurang-kurangnya ada dua hal yang menjadi dasar bagi saya dalam membuat cerpen ini. Satu, banyaknya muda-mudi berpacaran di atas fly over bahkan setiap malam, khususnya di Kota Medan, yang saya rasa sangat meresahkan dan memprihatinkan. Dua, ketika saya melintasi fly over Amplas, tiba-tiba mobill pick up mendahului saya dengan laju yang bisa dibilang tidak lambat, di belakangnya tertulis "Awas Mas, Hati-hati", yang kemudian menjadi judul cerpen ini. Ya kita semua harus hati-hati, bukan dalam perjalanan, bahkan dalam kehidupan. Cerpen ini pernah diterbitkan di Harian Analisa edisi Rabu, 27 April 2016.  Oleh Alda Muhsi Beginilah kerasnya kehidupan, pagi hingga malam tak boleh lelah demi mengejar uang. Siapa lengah akan terperosok dalam ambang kematian. Hidup itu kejam, apa lagi jika hanya berdiam. Mau tidak mau memang mestinya hidup untuk mencari sesuatu yang berarti. Kalau tidak akan menyesal di kemudian hari. Kehidupan dan penyesalan laiknya binatang buas

JUJUR DAN BERTANGGUNGJAWABLAH!

Katakanlah kebenaran walaupun pahit. Sebuah artikel mini yang pernah dimuat di Harian Analisa rubrik Taman Remaja Pelajar, Minggu 19 Oktober 2014 Setiap orang mempunyai masalah tanpa memandang usia. Sebenarnya, masalah adalah ujian bagi diri. Tak ada masalah yang berat atau ringan, semua hanya bergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Namun, dalam menyikapi sebuah masalah, jangan berbohong pada diri sendiri. Jika kita telah memiliki kuncinya, yaitu kejujuran, semua masalah pasti mudah diatasi. Ambil contoh, seorang adik berumur 9 tahun. Suatu hari bermasalah dengan uang sekolahnya. Ia telah diberi uang sekolah oleh orangtuanya, tapi uang itu hilang sebelum sempat dibayarkannya. Kemudian, karena takutnya sang anak tak pernah menceritakan hal itu kepada orangtuanya. Apa yang terjadi? Tekanan di hatinya berhari-hari. Pikirannya tersiksa.  Ketika ditanya orangtuanya, ia pun berbohong. Apa dampaknya? Ia telah menghilangkan kepercayaan orangtuanya, hatinya tentu tak karuan.

[PUISI] DI PANGKAL JANUARI

Ketika diterbitkan di Harian Analisa edisi Rabu, 11 Januari 2017 ada seorang teman bertanya, mengapa judulnya gantung begitu. Sebenarnya puisi dengan judul Di Pangkal Januari ini ada enam bagian, tapi yang diterbitkan hanya bagian 3, 4, 5, dan 6. Ke mana bagian 1 dan 2-nya?  Jadi, bagian 1 dan 2-nya telah saya kirimkan lebih dahulu pada tanggal 30 Desember 2016, tapi ternyata tidak ditayangkan hehe. Kemudian barulah tanggal 6 Januari 2017 saya kirimkan bagian 3, 4, 5, dan 6. Dengan harapan mudah-mudahan Redaktur yang terhormat mau turut menerbitkan bagian 1 dan 2, tapi ternyata lagi-lagi bagian 1 dan 2 itu tidak ditayangkan (Mungkin memang tidak bagus ya, hehehe).  Alhamdulillah puisi Di Pangkal Januari 3 sampai 6 ini menjadi karya pertama saya yang terbit di Media Massa tahun 2017. Semoga saya semakin giat berkarya. Amin. Pada postingan di bawah ini saya sertakan pula puisi Di Pangkal Januari bagian 1 dan 2-nya. Selamat menikmati. Oleh Alda Muhsi   DI PANGKAL