Sekurang-kurangnya ada dua hal yang menjadi dasar bagi saya dalam membuat cerpen ini. Satu, banyaknya muda-mudi berpacaran di atas fly over bahkan setiap malam, khususnya di Kota Medan, yang saya rasa sangat meresahkan dan memprihatinkan. Dua, ketika saya melintasi fly over Amplas, tiba-tiba mobill pick up mendahului saya dengan laju yang bisa dibilang tidak lambat, di belakangnya tertulis "Awas Mas, Hati-hati", yang kemudian menjadi judul cerpen ini. Ya kita semua harus hati-hati, bukan dalam perjalanan, bahkan dalam kehidupan. Cerpen ini pernah diterbitkan di Harian Analisa edisi Rabu, 27 April 2016. Oleh Alda Muhsi Beginilah kerasnya kehidupan, pagi hingga malam tak boleh lelah demi mengejar uang. Siapa lengah akan terperosok dalam ambang kematian. Hidup itu kejam, apa lagi jika hanya berdiam. Mau tidak mau memang mestinya hidup untuk mencari sesuatu yang berarti. Kalau tidak akan menyesal di kemudian hari. Kehidupan dan penyesalan laiknya binatang buas
Setiap pikiran akan lebih bermakna jika dituliskan.