Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

[RESENSI] Membongkar Misteri Persoalan Budaya, Agama, dan Seksualitas

Ulasan saya terhadap buku Budaya, Agama, Seksualitas (Kumpulan Artikel) terbitan Obelia Publisher. Pertama kali dipublikasikan oleh Harian Medan Bisnis edisi Minggu, 29 Oktober 2017. Judul Buku     : Budaya, Agama, Seksualitas (Kumpulan Artikel) Editor              : Aquarini Priyatna, Mega Subekti, Witakania S. Som Penerbit           : Obelia Publisher Tahun Terbit : 2017 ISBN                : 978-602-60302-1-4 Tebal               : viii + 240 halaman Di tengah kemajemukan kehidupan sosial masyarakat dan toleransi yang berkembang ternyata tidak menjamin terciptanya keseimbangan. Bukan saja persinggungan antar golongan, persoalan-persoalan dalam agama, budaya, dan seksualitas paling sering kita temui. Dalam buku ini kita dapat mengetahui setidaknya persoalan apa saja yang tengah terjadi (walau tanpa kita sadari). Bagaimana persoalan-persoalan itu muncul dan mencuat ke permukaan. Serta bagaimana pula kita patut untuk menyikapinya. Buku ini adalah sebuah bentuk p

Ayo Jalan Kaki!

Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Harian Analisa edisi Jumat, 27 Oktober 2017. Foto: Ahmad Affandi Sebuah aplikasi bernama Argus, yang memantau ak­tifitas seseorang melalui seluler menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan terakhir dari delapan negara dalam kategori negara dengan orang-orang yang paling rajin jalan kaki. Negara-negara dimaksud adalah Hongkong dengan 6.880 orang, Tiongkok 6.189 orang, Jepang 6.010 orang, Spanyol 5.936 orang, Inggris 5.444 orang, UEA 4.516 orang, Brazil 4.289 orang dan Indonesia 3.513 orang. Data tersebut diambil berdasarkan jumlah langkah kaki per menit dengan sampel 700.000 orang. (Metrotvnews.com). Kalau kita persentasekan data di atas menunjukkan hanya 0.5% orang Indonesia melakukan aktifitas dengan berjalan kaki. Indonesia terhitung memiliki penduduk sebanyak 260 juta jiwa yang menjadikannya sebagai negara keempat yang memiliki penduduk terpadat di dunia. Dengan spesifikasi usia 0-14 tahun sebanyak 27 %, usia

[ARTIKEL] Cinta di Atas Jembatan Layang

Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Harian Analisa Rubrik Taman Remaja Pelajar edisi Minggu, 8 Oktober 2017 dengan sedikit penyuntingan. Setidaknya beginilah gambaran jembatan layang yang ada di Kota Medan, persisnya Jembatan Layang Jamin Ginting (simpang pos). Bagaimana jembatan layang di tempat kalian? Ilustrasi: Internet           Sabtu adalah momen paling mengasyikkan bagi para anak muda yang tengah dilanda asmara. Sebab Sabtu adalah hari di mana kerin­duan kepada kekasih hati dapat dicurahkan. Siapa saja boleh mera­yakan. Tentu saja bagi yang sudah punya pacar. Kalau tak ada pacar, tetap di rumah adalah pilihan bijak. Bagi pasangan yang punya banyak uang, bisalah menghabiskan malam Minggu dengan bepergian ke plaza, nonton di bioskop, makan di kafe, belanja ini itu dan sebagainya. Tak peduli uang yang dikeluarkan bersum­ber dari mana, apakah dari orangtua atau hasil keringat sendiri. Syukur-syukur kalau uangnya adalah hasil keringat sendiri. Kalau masi