Alda Muhsi (Harian Analisa, 6 September 2015)
Sanitasi
lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan, yang mencakup perumahan,
pembuangan, dan penyediaan air bersih. Bisa juga dikatakan bahwa sanitasi
lingkungan berkaitan dengan perilaku untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
lingkungan di mana kita berada. Dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
kebersihan dan kesehatan, untuk itu harus dilakukan secara bersama-sama. Setiap
orang mempunyai tanggung jawab atas kualitas kebersihan dan kesehatan
lingkungannya.
Kesehatan
lingkungan di Indonesia saat ini masih begitu memprihatinkan. Hal itu terbukti
dengan masih banyaknya penyakit infeksi dan menular yang mewabah, seperti diare,
kusta, demam berdarah, hepatitis dan sebagainya. Ini merupakan dampak nyata
bahwa buruknya sistem sanitasi di negara ini.
Adapun
penyebab buruknya sanitasi kita saat ini adalah minimnya ketersediaan air
bersih, ketiadaan toilet di beberapa daerah pedesaan yang memaksa masyarakat
untuk melakukan BAB (Buang Air Besar) sembarangan (tercatat pada penelitian
yang dilakukan PBB, bahwa 63 juta orang di Indonesia tidak memiliki toilet),
serta sistem pembuangan yang kurang baik.
Untuk
menanggulangi kasus di atas, sebenarnya pemerintah telah menetapkan suatu upaya yang dikenal dengan Community-Led Total
Sanitation (CLTS).
CLTS dipraktikkan
sejak Mei 2005 setelah terlebih dahulu dikenalkan saat delegasi pemerintah
Indonesia berkunjung ke India dan Bangladesh pada tahun 2004. Uji coba yang
dilakukan ternyata menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Dapat dilihat dalam kurun
waktu satu tahun setelah pelaksanaan, pendekatan ini dapat membawa 159
komunitas terbebas dari praktik BAB sembarangan dan mengubah perilaku BAB
sekitar 28.000 rumah tangga.
Pendekatan CLTS
memiliki prinsip sebagai berikut: mengandalkan partisipasi masyarakat secara
aktif, tanpa subsidi dari luar, mendukung solidaritas sosial, dan kebanggan
masyarakatdijadikan sebagai elemen motivasi.
Keberhasilan
CLTS di Indonesia terus dikembangkan hingga kemudian diadopsi menjadi Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM merupakan sebuah gerakan menuju pola perilaku
hidup bersih dan sehat, yang
mengusung 5 program utama, antara lain:
- Menghentikan perilaku BAB (Buang
Air Besar) di sembarang tempat
- Mencuci tangan dengan sabun (CTPS)
- Pengelolaan air minum yang aman
dalam rumah tangga
- Pengelolaan sampah rumah tangga
- Pengelolaan limbah rumah tangga
Program
ini telah berjalan sejak 2008 lalu. Namun sangat disayangkan bahwa masih ada
beberapa daerah yang enggan melaksanakan program ini dengan berbagai ragam
alasan.
Tentunya
ini akan membawa pengaruh besar terhadap buruknya sanitasi yang ada. Kesadaran
akan pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat
sepertinya masih sangat minim. Semestinya program ini dijalankan secara
bersama-sama dan berkelanjutan, agar tujuan yang diinginkan dapat segera
dicapai.
Hendaknya bagi seluruh lapisan masyarakat percaya dan
turut menyukseskan program tersebut demi terciptanya sanitasi lingkungan yang
baik. Agar negara kita terbebas dari posisi 2 sebagai negara dengan sanitasi
terburuk di dunia. Terlepas dari itu juga, agar terciptanya kebersihan dan
kesehatan yang sejak dulu masih saja menjadi persoalan.
Komentar
Posting Komentar