Puisi-puisi ini pertama kali dipublikasikan oleh Jurnal Masterpoem Indonesia, 22 Juni 2014.
Sekadar berbagi dan menata arsip kembali. Selamat menikmati.
TANPA ARAH
Di
antara tebing yang menyusut terhisap angin dan debu
mata-mata mereka masih saja menyilaukan tanya
menikam langit-langit malam nan kelam
tak pernah tersebar dan terdengar kabar tentang jawab yang diimpikan
hujan selalu menyertai pengharapan
ke mana lagi arah yang pantas dituju
sedangkan burung-burung telah berhenti terbang
pohon-pohon menggugurkan doa
mata-mata mereka masih saja menyilaukan tanya
menikam langit-langit malam nan kelam
tak pernah tersebar dan terdengar kabar tentang jawab yang diimpikan
hujan selalu menyertai pengharapan
ke mana lagi arah yang pantas dituju
sedangkan burung-burung telah berhenti terbang
pohon-pohon menggugurkan doa
Medan,
Juni 2014
BIARKAN SAJA
Biarkan
saja angin membawanya pulang
melalui dahan-dahan pohon mangga dan juga daun yang dijalari nadi
di belakang istana sang raja ia berkutat dengan panas
luka yang semakin menganga
mencari satu-dua keping penawar lara
dalam tumpukan dosa
melalui dahan-dahan pohon mangga dan juga daun yang dijalari nadi
di belakang istana sang raja ia berkutat dengan panas
luka yang semakin menganga
mencari satu-dua keping penawar lara
dalam tumpukan dosa
Medan,
Juni 2014
BIBIR MERAH
Bibir
merah itu mewangi serupa mawar
tapi ia tanpa duri-duri di bagian tubuh
menyemerbakkan napas di antara ribuan demonstran
tapi ia tanpa duri-duri di bagian tubuh
menyemerbakkan napas di antara ribuan demonstran
Bibir merah
yang pagi tadi kulihat
mengapa telah lekat di bajuku
tak ada ruang tersisa
gambar-gambar yang tertera ditimpanya
melukis mimpi-mimpi indah di ujung mata
mengapa telah lekat di bajuku
tak ada ruang tersisa
gambar-gambar yang tertera ditimpanya
melukis mimpi-mimpi indah di ujung mata
Bibir
merah itu menjadi kusam setelah malam
ketika bintang-bintang menampakkan kilau
menelanjangi muda-mudi dalam selimut dan kamar mandi
Medan, Juni 2014
ketika bintang-bintang menampakkan kilau
menelanjangi muda-mudi dalam selimut dan kamar mandi
Komentar
Posting Komentar