Tahun 2014 saya yang masih berstatus mahasiswa kala itu kehilangan akal bagaimana membuat kota kita menjadi segar. Apa yang mesti diperbuat, suara mahasiswa tak bergaung di masa-masa transisi. Kebanyakan yang didengar suara rakyat, atas nama politik pencitraan. Akhirnya catatan ini saya buat untuk mengimbau teman-teman sekalian mari kita menjaga bumi kita. Dan ini bukan pencitraan, ingatlah pohon untuk kehidupan. Mari menanam.
diterbitkan pertama kali di Harian Analisa Rubrik Taman Remaja Pelajar, Minggu, 4 Mei 2014
Walaupun
hari menanam pohon Indonesia telah lewat, yang diperingati setiap tanggal 28
Nopember, tak ada salahnya aksi menanam pohon kita lakukan setiap hari. Melalui
tulisan ini, penulis mengajak semua masyarakat untuk rajin menanam pohon. Dan
tanam bukan sembarang tanam, setelah tanam tentu saja mesti disiram dan dirawat
hingga tumbuh serta dapat melestarikan alam.
Satu
pohon bisa menghidupi 2 orang manusia. Berdasarkan pernyataan tersebut, sudah
sepantasnya kita menyadari bahwa keberadaan pohon bukan hanya sebagai penghias jalan-jalan
ibukota ataupun penghias rumah belaka. Manfaatnya sudah jelas terasa.
Namun,
yang sangat disayangkan adalah keberadaan pohon kini sudah disalahfungsikan.
Pohon-pohon yang menjulang tinggi di pinggir jalan ditempelkan papan-papan
pengumuman, reklame, berjualan, hingga foto-foto caleg dan capres/cawapres.
Pohon
itu hidup. Dan manusia membutuhkannya untuk hidup. Oleh karenanya rawatlah,
jangan disakiti. Sebab ia juga bisa membalas. Berikan kebaikan padanya, maka
akan kita terima kebaikan darinya. Tanamkan dalam hati. Cintailah pepohonan.
Mari menanam. Satu pohon bisa menghidupi 2 nyawa di bumi.
Pohon-pohon
mencegah debu-debu. Pohon-pohon menyegarkan udara. Tanam pohon untuk
memperpanjang kehidupan. Tanam pohon untuk menjamin hidup di masa yang akan datang.
Bayangkan
saja, jika setiap orang menanam 1 pohon setiap harinya, sudah berapa nyawa yang
akan terselamatkan. Sudah berapa jiwa yang akan berumur panjang. Cintailah
alam, jangan rusakkan karena keserakahan. Setelah ditanam mari rawat, mari
dijaga, jangan disalahgunakan.
Mari
hijaukan alam. Sudahi penebangan liar dan pembakaran hutan. Demi hidup bernapas
segar. Tunggu apa lagi ayolah mulai menanam. Tanam pohon tanam masa depan.
Pebruari, 2014
Komentar
Posting Komentar