Puisi-puisi ini pertama kali dipublikasikan di Harian Analisa edisi Rabu, 24 Mei 2017.
Ilustrasi: Budie Jhora |
TENTANG
BULAN /1
Bulan-bulan telah berdatangan, melewati dedaun di
halaman rumahmu
sementara kau masih berdiam
berdiri di depan cermin
mengoleskan salep di sekujur kulitmu
entah telah habis berapa botol
sejak aku mondar-mandir menunggumu
lantai yang kering oleh kecemasan semakin kering
aku takut ia tak mampu menopang tubuhku
yang bisu
sementara kau masih berdiam
berdiri di depan cermin
mengoleskan salep di sekujur kulitmu
entah telah habis berapa botol
sejak aku mondar-mandir menunggumu
lantai yang kering oleh kecemasan semakin kering
aku takut ia tak mampu menopang tubuhku
yang bisu
SSSK, Mei 2017
TENTANG
BULAN /2
Bulan-bulan telah tiba
membungkuk di serambi
cahayanya cukup membuat nyala mata terjaga
adakah ia menembus dinding-dinding kamarmu
ada kehangatan kurasa
pelan-pelan menyusup
menawarkan jenuh pada tiap peluhku yang jatuh
membungkuk di serambi
cahayanya cukup membuat nyala mata terjaga
adakah ia menembus dinding-dinding kamarmu
ada kehangatan kurasa
pelan-pelan menyusup
menawarkan jenuh pada tiap peluhku yang jatuh
SSSK, Mei 2017
TENTANG
BULAN /3
Kulihat bulan itu dengan tajam
aku merasakan matanya yang berduri
diasah angin yang membiaskan guritan cahaya
pelan-pelan menusuk relung kakiku
hingga ngilu
kepingan gelisah kembali berserak
setelah tadi coba kususun
tatkala mendengar suaramu di balik tirai
aku merasakan matanya yang berduri
diasah angin yang membiaskan guritan cahaya
pelan-pelan menusuk relung kakiku
hingga ngilu
kepingan gelisah kembali berserak
setelah tadi coba kususun
tatkala mendengar suaramu di balik tirai
SSSK, Mei 2017
TENTANG
BULAN /4
Bulan-bulan mungkin bosan
serupa dadaku yang terbiar di ambang malam
segeralah basuh jiwamu
sebelum bulan pulang
dan kita pergi tak menunggangi apa-apa
SSSK, Mei 2017
serupa dadaku yang terbiar di ambang malam
segeralah basuh jiwamu
sebelum bulan pulang
dan kita pergi tak menunggangi apa-apa
Komentar
Posting Komentar