(Tulisan ini masih berdasarkan ceramah Ustadz H. Arif Muhammad Erde)
Jika ada amalan yang berat, maka
ada pula amalan yang paling ringan untuk dilakukan. Amalan apakah itu? Ialah
sedekah. Contoh kecil bersedekah itu adalah memberikan senyum kepada sesama.
Betapa ringan bukan?
Allah Subhanahu wata’ala
berfirman dalam surat Al Munafikun ayat 10, yang artinya:
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata
(menyesal), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit
waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang
saleh.”
Pertanyaannya adalah, mengapa
orang-orang yang menjelang kematiannya memilih sedekah? Mengapa mereka tidak
meminta untuk melakukan amalan-amalan lain?
Jawabannya karena sedekah adalah
ibadah yang paling ringan dilakukan dan memiliki pahala yang besar.
Kita perlu mengetahui bahwa
sebaik-baik waktu bersedekah adalah ketika subuh. Sebagaimana, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu sesungguhnya
Rasulullah Muhammad SAW bersabda: tidak ada satu subuh-pun yang dialami
hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di
antara keduanya berdoa: Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq,
sedangkan satunya lagi berdoa: Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang
menahan (hartanya) (HR Bukhari Muslim).
Jadi jika kita bersedekah di
waktu subuh maka malaikat akan mendoakan kita, agar Allah SWT memberikan ganti
yang berlipat-lipat daripada apa yang kita sedekahkan. Sebaliknya ketika kita
tidak bersedekah (usai shalat melewati kotak infaq dengan tak acuh) maka
malaikat yang satu akan memohon kepada Allah SWT agar kita terpaksa mengeluarkan
harta/uang kita dengan cara yang tidak diinginkan. Misalnya ketika pulang dari
Mesjid tiba-tiba anak kita atau keluarga kita sakit dan harus dibawa ke rumah
sakit. Kita harus mengeluarkan uang untuk biaya berobatnya.
Walaupun waktu yang dianjurkan (sangat
baik) untuk bersedekah adalah ketika subuh, jangan pula kita tidak bersedekah
di waktu-waktu yang lain. Karena sesungguhnya sedekah adalah amalan yang paling
ringan dan amalan yang dijanjikan Allah mendapat ganjaran yang lebih baik.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 261, yang artinya:
Perumpamaan orang yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah seperti
sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus
biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas,
Maha Mengetahui.
Mari kita manfaatkan bulan
Ramadhan ini untuk selalu menjaga amalan-amalan kita. Kita bisa mulai dari yang
paling ringan (bersedekah). Tidak perlu banyak-banyak, sedikit saja tetapi
rutin insya Allah. Ramadhan adalah bulan yang melipatgandakan pahala dari
amalan yang kita perbuat. Bayangkan jika perhitungan amalan sedekah seperti
yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 261 tadi kita lipat gandakan. Masya
Allah. Sungguh Allah SWT Mahakaya.
Komentar
Posting Komentar