Tulisan ini saya buat berdasarkan
ceramah Ustadz Rumalis saat takziah, yang bertema tentang kematian.
Beliau katakan bahwa ini
diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
Jika saja kita dapat mendengar
suara atau interaksi orang yang sudah meninggal tentu saja akan ada kengerian. Tanpa
kita sadari bahwa sebenarnya sebujur mayat yang kita gotong menuju
peristirahatan terakhir melakukan usaha interaksi dengan kita. Mayat yang kita
gotong menuju kubur itu menyampaikan sesuatu yang tidak bisa kita dengar. Apa
yang sebenarnya mereka katakan?
Ucapan mayat yang tengah kita
gotong menuju kubur terbagi dua. Hal itu berdasarkan tingkat keimanannya. Jika mayat
tersebut orang soleh/solehah maka ia akan mengatakan kepada kita seperti ini:
“Wahai saudaraku, tolong
segerakanlah aku sampai pada kuburku. Seandainya kalian tahu apa yang ada dalam
kuburku maka kalian akan menyegerakannya.”
Yang jadi pertanyaan lagi apakah
yang ada dalam kubur seorang mayat soleh/solehah yang tengah kita gotong dalam
perjalanan menuju kubur itu?
“Allah telah menyediakan kubur
yang lapang bagiku, di sana terbentang permadai indah, penuh cahaya terang
benderang, banyak makanan dan minuman, dan inilah yang dinamakan nikmat kubur.”
Kemudian bagaimana dengan mayat
orang yang tidak beriman? Tidak soleh/solehah? Maka inilah yang ia katakan:
“Wahai saudaraku, janganlah kalian
segerakan aku sampai pada kuburku. Seandainya kalian tahu apa yang ada dalam
kuburku maka kalian tidak akan menyegerakannya.
Apakah yang ada dalam kubur
seorang mayat yang tidak soleh/solehah yang tengah kita gotong dalam perjalanan
menuju kubur itu?
“Allah telah menunjukkan kuburku,
ia begitu sempit, gelap gulita, menjerat dan mengepit tubuhku. Inilah yang
dinamakan siksa kubur.”
Mungkin teman-teman sudah pernah
mendengar atau membaca kisah di atas. Kita bisa berbagi untuk menjadi
muslim/muslimah sejati. Indahnya berbagi dan saling melengkapi.
Komentar
Posting Komentar