Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

[PUISI] Desember dan Hujan di Matamu

Puisi-puisi ini pertama kali dipublikasikan oleh Harian Analisa Medan edisi Rabu, 27 Desember 2017. Pic: Freepik DESEMBER DAN HUJAN DI MATAMU /1 Bulan masih menggantung dengan harapan yang gelayut disapu angin masing-masing kita telah kantongi lelah pada tiap saku baju dan celana jas hujan yang kau pakai tak mampu sembunyikan tubuh dari gigil bukankah ini akhir? bisakah jadi tumpuan mematri janji seketika di matamu turun hujan isyaratkan keragu-raguan. SSSK, Desember 2017 DESEMBER DAN HUJAN DI MATAMU /2 Berdiam di sini tak mendapatimu memadu ketenangan seperti puluhan malam, jauh pada bulan-bulan berganti datang dan pergi meretas cemas Di matamu yang semula anggun tidak ada lagi rimbun daun anginkan rebah tubuh, pada waktu gaduh SSSK, Desember 2017 DESEMBER DAN HUJAN DI MATAMU /3 Kita sampai pada kesepian yang menggali lubang di bawah telapak kaki akar-akar bercecabang meraih pergelangan sebelum ia mengerat kuat, adakah kau mampu mengangka

Rahasia "13" Sebagai Angka Sial

Angka 13 sudah sangat terkenal sebagai angka sial. Angka yang dihindari orang dalam segala urusan. Yang paling menonjol yang kita temui sehari-hari barangkali gedung apartemen atau perumahan yang selalu menghindarkan angka 13. Misalnya dari lantai 12 langsung loncat ke lantai 15. Begitu pula perumahan dari nomor rumah 12 langsung ke nomor 15. Begitulah keyakinan yang berkembang. Mungkin dalam persoalan lain masih banyak contoh orang-orang yang menghindari angka 13 yang dianggap sial. Barangkali sudah banyak tulisan-tulisan atau sekadar wacana yang menyebutkan asal muasal mengapa angka 13 dikatakan sebagai angka sial. Di sini saya hanya ingin menyampaikan sedikit yang saya ketahui tentang awal mula 13 bisa dikatakan sebagai angka sial. Kemajuan teknologi menunjang rasa ingin tahu yang besar. Berkat kemudahan yang ditawarkannya kita bisa mencari apa saja hal yang mengganjal dalam benak kita. Secara tidak sengaja ketika mendengar sebuah taklim UAS (Ustadz Abdul Somad) d

Menyoal Antologi Puisi Berbahasa Inggris

Artikel ini berawal dari kegelisahan saya pribadi atas minimnya perhatian kita terhadap dunia perpuisian terutama terhadap buku-buku antologi puisi yang sedikit peminat/pembeli. Di samping itu mulai bermunculan pula antologi-antologi puisi berbahasa Inggris. Seketika saya langsung berpikir apakah antologi tersebut telah ada pasarnya? Atau hanya sekadar nekat karena ingin menunjukkan eksistensi penyairnya. Semoga saya mendapat pencerahan. Pertama kali dipublikasikan oleh Harian Medan Bisnis (Art & Culture) edisi Minggu, 17 Desember 2017. Pic: Epaper Medan Bisnis Tujuan utama seorang sastrawan menciptakan karya sastra, baik itu dalam bentuk prosa maupun puisi adalah agar karya sastra tersebut dapat dibaca, dinikmati, dipedomani, dan kalau bisa dipetik untuk dijadikan sebagai pembelajaran oleh para pembaca. Karena pada hakikatnya karya sastra tentu saja berisi pesan moral yang tinggi terhadap berbagai isu yang dituangkan sang pengarang di dalam tulisannya. Baik itu tert

Mengurangi Produksi Sampah

Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh Harian Analisa Rubrik Lingkungan edisi Minggu, 17 Desember 2017. Pic: Epaper Analisa Masalah sampah tidak akan pernah ada habisnya untuk dibahas. Masalah sampah hanya akan habis ketika kita benar-benar melakukan sesuatu untuk mengurangi pemakaian barang-barang yang menghasilkan sampah. Seperti mengurangi pembelian barang-barang yang memakai plastik sebagai bungkusnya. Karena seperti yang kita lihat selama ini, sampah yang tertimbun dan berserakan di sepanjang jalan kota tak lain dan tak bukan adalah sampah plastik kemasan. Baik itu makanan kemasan, minuman kemasan, sabun kemasan, makanan ringan kemasan, deterjen kemasan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa penyumbang utama sampah di kota adalah sampah dari barang-barang kebutuhan rumah tangga. Untuk meminimalisir adanya lonjakan sampah tersebut maka harus diterapkan pembelian barang dalam ukuran yang besar, yang cukup untuk dua sampai empat minggu. Kare

Interaksi Mayat Menuju Kubur

Tulisan ini saya buat berdasarkan ceramah Ustadz Rumalis saat takziah, yang bertema tentang kematian. Beliau katakan bahwa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Jika saja kita dapat mendengar suara atau interaksi orang yang sudah meninggal tentu saja akan ada kengerian. Tanpa kita sadari bahwa sebenarnya sebujur mayat yang kita gotong menuju peristirahatan terakhir melakukan usaha interaksi dengan kita. Mayat yang kita gotong menuju kubur itu menyampaikan sesuatu yang tidak bisa kita dengar. Apa yang sebenarnya mereka katakan? Ucapan mayat yang tengah kita gotong menuju kubur terbagi dua. Hal itu berdasarkan tingkat keimanannya. Jika mayat tersebut orang soleh/solehah maka ia akan mengatakan kepada kita seperti ini: “Wahai saudaraku, tolong segerakanlah aku sampai pada kuburku. Seandainya kalian tahu apa yang ada dalam kuburku maka kalian akan menyegerakannya.” Yang jadi pertanyaan lagi apakah yang ada dalam kubur seorang mayat soleh/solehah yang tengah kita goto